Bandung, 14 Juni 2025 – Poltekpar NHI Bandung melalui Unit Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP-P1) melaksanakan kegiatan Witness skema ASEAN MRA-TP (Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals) yang difasilitasi langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Kegiatan dilaksanakan di Ruang Unit Sertifikasi dan lab. praktik di masing-masing program studi.
Kegiatan dibuka oleh Dewan Pengarah LSP Poltekpar NHI Bandung yang diwakili oleh Kepala Bagian Administrasi Akademik, Ibu Ni Gusti Made Kerti Utami. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya sertifikasi kompetensi berstandar ASEAN sebagai upaya nyata dalam meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan Poltekpar NHI Bandung di dunia kerja regional maupun internasional.
Dari pihak BNSP, hadir tim penguji yang bertugas memastikan pelaksanaan witness berjalan sesuai prosedur dan standar nasional. Bertindak sebagai Lead Asesor, Bapak Moh. Ali Sodikin memimpin jalannya proses verifikasi dan pengawasan di lapangan. Ia didampingi oleh Ibu Evi Listiyani sebagai Asesor BNSP dan Bapak Muh. Iftikhardin Muchtar sebagai observer yang turut mencermati keseluruhan proses pelaksanaan.
Dalam kegiatan ini, terdapat enam skema labour division yang diujikan sesuai dengan bidang kompetensi pariwisata, yaitu:
1. Tata Hidang
2. Divisi Kamar
3. Seni Kuliner
4. Seni Pengolahan Pastry
5. Usaha Perjalanan Wisata – Tour Agent
6. Usaha Perjalanan Wisata – Tour Operation
Masing-masing skema diwakili oleh asesor kompetensi tersertifikasi serta mahasiswa dan mahasiswi dari program studi terkait sebagai peserta uji kompetensi. Uji kompetensi dilaksanakan di lingkungan laboratorium praktik tiap prodi, dengan simulasi yang menggambarkan kondisi kerja sesungguhnya di industri pariwisata.
Skema ASEAN MRA-TP merupakan kerangka kerja sama negara-negara ASEAN dalam mengakui sertifikasi profesi tenaga kerja sektor pariwisata, sehingga memungkinkan mobilitas tenaga kerja profesional lintas negara.
Melalui kegiatan witness ini, Poltekpar NHI Bandung mempertegas posisinya sebagai institusi pendidikan vokasi pariwisata yang tak hanya unggul secara nasional, tetapi juga terhubung dengan standar global.
